Bahayakah Kalau Masih Menyimpan Dendam? Begini Penuturan Dede Supriatna

- 23 Juni 2024, 20:28 WIB
Dede Supriatna, warga Batununggal Kota Bandung, pensiunan dan alumni pelatihan mubalig di Yayasan Assyakur Lingga Kota Bandung
Dede Supriatna, warga Batununggal Kota Bandung, pensiunan dan alumni pelatihan mubalig di Yayasan Assyakur Lingga Kota Bandung /Istimewa /

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : Artinya: “Jauhilah hasad (dengki), kerana hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah).

Setiap manusia pernah berbuat salah dan menyakiti orang lain, sebaiknya selalu introspeksi diri. Sebab belum tentu kita lebih baik dari orang yang berbuat salah.

Ada kemungkinan juga kita pernah berbuat salah pada orang lain melebihi salah yang dilakukan orang tersebut kepada kita. Rasulullah SAW bersabda “Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih)” (HR Tirmidzi).

 

Orang yang memiliki dendam artinya tidak mawas diri dan selalu menganggap dirinya paling benar. Sikap itu termasuk perbuatan yang sombong dan sombong adalah sikap yang tidak disukai Allah SWT.

Menurut Halodoc,- mengutip jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Journal of Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology, disebutkan kalau menyimpan dendam dapat menempatkan seseorang mengalami serangan jantung dan darah tinggi.

Tidak berhenti di situ, menyimpan dendam dan kemarahan dapat berdampak bagi kesehatan mentalnya.

Berikut beberapa bahayanya:

1. Memicu gangguan kecemasan, pengalaman buruk dari peristiwa perundungan membuat korban menjadi selalu awas. Ada rasa takut kalau kejadian tersebut terulang kembali, sehingga dia selalu bersikap waspada dan cemas. 

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah