Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sejak tahun 2006 menyelenggarakan Pemilihan Duta Bahasa Tingkat DKI Jakarta.
“Kegiatan ini dilaksanakan dengan misi untuk senantiasa melahirkan kader-kader muda yang siap menerjemahkan dan menyelaraskan cita-cita pemuda Angkatan 1928 dalam tindakan nyata sesuai dengan dinamika perkembangan zaman,” ucapnya di Jakarta.
Senada dengan hal tersebut, Pelaksana harian (Plh.) Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Hafidz Muksin, menyampaikan ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Duta Bahasa. Ia menilai, seorang Duta Bahasa harus menjadi sosok yang hebat, keren, bermartabat dan bermanfaat.
Kedua, Duta Bahasa juga harus menjadi role model alias panutan untuk generasi muda di Jakarta, khususnya dalam pemanfaatan bahasa dan sastra, baik informal maupun formal.
Ketiga, Duta Bahasa harus dapat berperan nyata dalam mengembangkan dan memajukan bahasa dan sastra, tidak hanya sekadar ide, melainkan harus dapat mengimplementasikan gagasan.
“Selain itu, Duta Bahasa merupakan mitra Badan Bahasa, karena itu Duta Bahasa harus memiliki program yang nantinya akan menjadi keberlanjutan untuk generasi yang akan datang, serta tidak lupa untuk selalu berkolaborasi dengan pihak lainnya,” tuturnya.
Baca Juga: Bahasa Inggris Akan Menjadi Mata Pelajaran Wajib di SD Mulai Tahun 2027
Selanjutnya, Hafidz Muksin berpesan agar Duta Bahasa dapat menjadi kesatria yang memiliki jiwa yang pantang menyerah dalam melakukan suatu hal untuk mencapai tujuan dan menjadi sosok yang berintegritas.