Ditjen Pendidikan Vokasi: FKS Group Sepakati 8 Poin Kerja Sama untuk Dongkrak Relevansi Lulusan SMK, Apa Saja?

4 Juni 2024, 06:00 WIB
Sebanyak 16 SMK melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT. Fishindo Kusuma Sejahtera (FKS) Group di Kantor Kemendikbudristek pada Selasa 28 Mei 2024. /Kemendikbduristek /

JURNAL SOREANG -- Sebanyak 16 SMK melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT. Fishindo Kusuma Sejahtera (FKS) Group di Kantor Kemendikbudristek pada Selasa 28 Mei 2024.

Penandatanganan ini menandai kemitraan yang strategis antara satuan pendidikan vokasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dalam rangka menyiapkan lulusan vokasi yang memiliki keterampilan yang relevan dan siap berkontribusi di dunia kerja.

Penandatanganan PKS tersebut disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati; Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Uuf Brajawidagda; Plt. Direktur SMK, Wardani Sugiyanto; serta Country Head FKS Group, Yanuar Samron.

 

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai salah satu pilar dalam pengembangan pendidikan vokasi, kolaborasi antara DUDI dengan satuan pendidikan vokasi dinilai sangat strategis.

DUDI membuka peluang bagi siswa untuk memperoleh pengalaman praktis yang sangat berharga terkait apa dan bagaimana melakukan sebuah pekerjaan.

“Satuan pendidikan vokasi seperti SMK bertanggung jawab mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan DUDI dan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,” ungkapnya.

Baca Juga: Kemendikbudristek Terus Wujudkan Generasi Sehat, Kuat, Cerdas, dan Berkarakter Melalui Gebyar Gerakan Ini

Dirjen Kiki melanjutkan, kerja sama ini sangat penting untuk memastikan lulusan vokasi memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Kolaborasi ini tidak hanya menguntungkan bagi satuan pendidikan vokasi, tetapi juga memberi dampak positif bagi industri.

Menurutnya, keberlanjutan pertumbuhan industri tidak hanya bergantung pada faktor ekonomi semata, tetapi juga pada ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas.

“Dengan memastikan bahwa lulusan vokasi memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan industri, maka kita dapat memastikan kelangsungan dan kemajuan industri Indonesia di masa depan,” imbuhnya.

 

Selanjutnya, ia berharap, sinergi yang kuat antara pendidikan vokasi dan dunia industri ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memperkuat posisi Indonesia dalam kancah global.

Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI, Uuf Brajawidagda, mengatakan bahwa PKS kali ini merupakan tindak lanjut dari Webinar FKS Inspire (Indonesia Skilled Professional Resource) yang diselenggarakan beberapa waktu lalu. “Dari 99 SMK yang terlibat saat itu, FKS telah memilih 16 SMK yang akan berkolaborasi untuk tahap pertama,” jelasnya.

Kerja sama tersebut, lanjut Uuf, akan melingkupi pada penyelarasan kurikulum berbasis industri, peningkatan kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, penyediaan guru tamu dari industri.

Baca Juga: Begini Upaya Kemendikbudristek Dalam Menciptakan Sehat Jiwa dan Sehat Lingkungan Bagi Peserta Didik

Selain itu, pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana, sertifikasi kompetensi bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, magang, dan rekrutmen lulusan. Selain itu, kerja sama lainnya adalah dalam pemberian beasiswa, donasi dalam bentuk peralatan laboratorium, atau dalam bentuk lainnya.

Sementara itu, Country Head FKS Group, Yanuar Samron, menyadari bahwa tanpa pendidikan, maka tidak akan ada pertumbuhan.

“Kami hadir untuk menyediakan tempat, di mana siswa bisa mengenal dunia dari sisi pandang pelaku dunia industri,” kata Yanuar.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek

Tags

Terkini

Terpopuler