Kang DS Lakukan Rempug BEDAS di Desa Jatisari, Ini Aspirasi yang Disampaikan Masyarakat Cangkuang

28 Juni 2024, 11:09 WIB
Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung saat memberikan penjelasan terkait program kerja BEDAS disela Rempug BEDAS di Desa Jatisari, Jumat 28 Juni 2024. /Rustandi /Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Bupati Bandung Dadang Supriatna menggelar Rempug BEDAS ke 142 di Desa Jatisari, Kecamatan Cangkuang, Jumat 28 Juni 2024.

Kegiatan Rempug BEDAS tersebut, digelar untuk menyapa, mendengar dan menampung aspirasi masyarakat secara langsung.

Selain menampung aspirasi, kang DS sapaan akrab Bupati Bandung juga memberikan solusi langsung kepada masyarakat melalui program kerja sebagai Bupati.

Baca Juga: 11 SMA Paling Favorit di Bandung, Ada yang Masuk Daftar Terbaik Nasional!

Dalam kegiatan Rempug BEDAS di Desa Jatisari, beberapa warga yang menyampaikan aspirasi langsung kepada Bupati Bandung diantaranya, perbaikan sarana prasaran sekolah, infrastruktur, dan regulasi tentang sekolah swasta.

Tatang Supriatna warga kampung Leugok Harendong RT 01/04 Desa Jatisari, menyampaikan aspirasi terkait Kartu Tani, agar diberikan kepada seluruh petani secara merata.

Selain itu, Tatang juga menyampaikan aspirasi terkait dana bergulir yang diluncurkan Bupati Bandung sejak beberapa tahun lalu.

Terkait pendidikan, Tatang berharap ada pembangunan sekolah negeri jenjang SMP dan SMA di Wilayah kecamatan Cangkuang, khusus Desa Jatisari.

Baca Juga: Spesifikasi dan Harga Asus Vivobook Go 14: Laptop Cocok untuk Ngantor!

"Karena terkendala sistem zonasi, dalam pendidikan. saya berharap pak Bupati bisa membangun sekolah negeri SMP dan SMA di Cangkuang," katanya.

Tatang menjelaskan, Desa Jatisari merupakan perkampungan. Sehingga, dengan sistem zonasi dalam PPDB semua kebingungan.

"Hampir semua warga Desa Jatisari tidak bisa menyekolahkan anaknya, kalau menerapkan sistem zonasi. Maka, saya berharap ada penambahan dan pembangunan baru sekolah di Desa Jatisari," jelasnya.

Aspirasi lain disampaikan Irpan Rofiq tenaga pendidik SD plus Al- Muslimin, ia menyampaikan aspirasi terkait dana bos kabupaten dan dibentuk regulasi khusus untuk sekolah swasta.

Baca Juga: Review Asus Zenfone 10: HP Ukuran Kecil Tapi Gesit

"SD plus Al- Muslimin sekolah swasta pertama di Desa Jatisari, untuk menata administrasi diharapkan pak Bupati membentuk regulasi khusus untuk sekolah swasta," harapnya.

Selain regulasi khusus, Ia berharap pemerintah Kabupaten Bandung lebih memperhatikan bantuan sarana prasarana untuk sekolah swasta agar pemerataan pendidikan bisa dirasakan masyarakat.

"Semua program yang diluncurkan seperti insentif guru non ASN, dan Guru ngaji sudah dirasakan. Tinggal regulasi khusus sekolah swasta," akunya.

Elis Kokom kepala SDN Jatisari, menyampaikan aspirasi terkait bantuan sarana prasaran sekolah, khususnya sekolah yang berada di perkampungan.

Baca Juga: Top 4 SMA Paling Unggul di Kabupaten Bandung versi LTMPT, Masuk Jajaran Terbaik Nasional!

"Saya sebagai kepsek SDN Cisalak, berharap kepada pak Bupati untuk memberikan bantuan pemagaran karena lokasi berada di lereng bukit," katanya.

Lebih lanjut Elis mengatakan, meski lokasi sekolah berada di perkampungan, siswa SDN Cisalak berhasil mewakili Kabupaten Bandung di ajang O2SN.

"Alhamdulillah, walau sekolah berada di kampung, siswa kami berhasil mewakili kabupaten di O2SN tingkat provinsi Jabar," akunya.

Menanggapi hal tersebut, Kang DS mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk selalu merealisasikan apa yang menjadi harapan masyarakat.

Baca Juga: Badan Bahasa Gelar Pemilihan Duta Bahasa Tingkat DKI Jakarta Tahun 2024, Ini yang Dinilai

"Semua aspirasi yang ditampung dari masyarakat, secepatnya akan direalisasikan melalui program kerja BEDAS," pungkasnya.***

Editor: Rustandi

Tags

Terkini

Terpopuler