Peran Diet DASH untuk Membantu Penanganan Penyakit Jantung

20 Juni 2024, 13:30 WIB
Peran Diet DASH untuk Membantu Penanganan Penyakit Jantung /Pexels/Mikhail Nilov.

JURNAL SOREANG - Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) adalah pola makan yang dikenal efektif dalam menangani penyakit jantung, terutama hipertensi (tekanan darah tinggi). 

Diet DASH mengutamakan konsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi penting seperti serat, kalium, kalsium, dan magnesium, sambil membatasi asupan garam dan lemak jenuh.

Beberapa prinsip utama dari Diet DASH yang dapat membantu dalam penanganan penyakit jantung meliputi.

Baca Juga: Jalan Kaki: Olahraga Sederhana dengan Segudang Manfaat 

  1. Konsumsi buah-buahan dan sayuran

Diet DASH mendorong konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral penting untuk kesehatan jantung.

  1. Batasi konsumsi garam

Mengurangi asupan garam dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung. 

Diet DASH menyarankan untuk membatasi konsumsi garam hingga kurang dari 2.300 mg per hari.

  1. Pilih lemak sehat

Menggantikan lemak jenuh dengan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung.

  1. Batasi konsumsi makanan olahan dan manis

Diet DASH menganjurkan untuk mengurangi konsumsi makanan olahan, makanan tinggi gula, dan minuman manis yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

  1. Pantau asupan kalium

Diet DASH kaya akan makanan yang mengandung kalium seperti pisang, kentang, alpukat, dan sayuran hijau. 

Baca Juga: PembaTIK dan Kihajar STEM 2024: Bentuk Inovasi Pembelajaran Digital di Kurikulum Merdeka, Ini Penjelasannya

Kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mendukung kesehatan jantung.

Dengan mengikuti pola makan Diet DASH secara konsisten, Anda dapat membantu mengendalikan faktor risiko penyakit jantung seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan obesitas. 

Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai diet baru, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang dalam pengobatan.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: American Heart Association

Tags

Terkini

Terpopuler