Lebih Dekat dengan Starlink, Begini Kelebihan dan Kelemahannya Menurut Penuturan Dede Supriatna

- 5 Juni 2024, 06:25 WIB
 Dede Supriatna, pensiunan dan alumni Takhasus Kulliyatul Muballighin Yayasan Assyakur Lingga
Dede Supriatna, pensiunan dan alumni Takhasus Kulliyatul Muballighin Yayasan Assyakur Lingga /Istimewa /

JURNAL SOREANG - Layanan internet berbasis satelit orbit rendah, Starlink, sudah dapat diperjualbelikan secara ritel di pasar Indonesia.

Usaha milik miliarder Elon Musk itu telah resmi mengantongi uji laik operasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika pada April 2024. Perangkat keras Starlink bisa didapat melalui - platform belanja online,misalnya di Shopee.

Starlink adalah nama jaringan satelit orbital yang pengembangannya dimulai pada 2015.

Dengan satelit prototipe pertama diluncurkan ke orbit pada 2018 lalu dan sejak saat itu ribuan satelit telah diletakkan di orbit rendah bumi, mungkin kira-kira diatas 600 km kepala kita.

 

Internet Starlink menggunakan jaringan satelit low earth orbit (LEO) atau satelit orbit rendah bumi.

Dengan satelit LEO Starlink mampu menyediakan akses internet ke lokasi terpencil atau area yang memiliki tantangan geografis dan tidak dapat dijangkau oleh infrastruktur komunikasi konvensional.

Sistem ini cocok untuk daerah pedesaan dan terpencil secara geografis dimana konektivitas internet tidak dapat diandalkan atau tidak ada sama sekali .

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah