JURNAL SOREANG - Upacara tradisional digelar menandai secara resmi pembangunan museum di lokasi megaproyek revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Tegak Tiang Tuo merupakan tradisi lokal upacara peletakan tiang pancang sebagai simbol berbagai aspek kehidupan dan kekuatan alam yang harmonis.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid, yang hadir dalam acara tersebut mengatakan prosesi Tegak Tiang Tuo merupakan langkah penting dalam perjalanan mewujudkan upaya pemerintah dalam mendorong perlindungan warisan budaya di Indonesia.
KCBN Muarajambi memiliki makna sejarah yang mendalam dalam merepresentasikan keunikan tradisi spiritual dan pendidikan Buddhisme di Asia Tenggara.
Kompleks ini mencakup candi tinggi dan rendah, serta stupa besar yang mencapai ketinggian 27 meter yang semuanya dibangun tanpa menggunakan semen atau bahan perekat modern.
Museum ini akan menjadi yang terluas di Indonesia dengan luas 10 hektar, dan berada di dalam KCBN Muarajambi sebagai kawasan candi Buddha terluas di Asia Tenggara, dengan luas kawasan 3.981 hektar.