Sederet Praktik Baik Penerima Manfaat PembaTIK dan Kihajar STEM, Berikut Pengalaman yang Diceritakan

22 Juni 2024, 08:36 WIB
Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) dan Kita Harus Belajar (Kihajar) STEM kembali diluncurkan Kemendikbudristek pada tahun ini. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG— Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) dan Kita Harus Belajar (Kihajar) STEM kembali diluncurkan Kemendikbudristek pada tahun ini.

Berbagai praktik baik telah dirasakan oleh penerima manfaat baik peserta didik maupun pendidik dalam dalam memanfaatkan platform teknologi yang dikembangkan oleh Kemendikbduristek, sekaligus wujud implementasi Kurikulum Merdeka.

Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan bahwa PembaTIK dan Kihajar STEM merupakan dua contoh platform teknologi yang menjadi wadah bagi guru dan murid untuk meningkatkan kemampuan TIK, khususnya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

 

PembaTIK mengajak para guru untuk terus gemar belajar, melakukan refleksi, berkolaborasi, dan berbagi demi menciptakan sekolah yang kita cita-citakan.

"Kihajar STEM merupakan upaya Kemendikbudristek dalam meningkatkan ketrampilan abad 21 yang meliputi kemampuan gotong royong, berkomunikasi dengan baik, dan berfikir kritis,” ucapnya dalam peluncuran PembaTIK dan Kihajar STEM 2024, yang disiarkan langsung melalui Kanal Youtube Kemendikbud RI dan Televisi Edukasi.

Nadiem menegaskan, PembaTIK akan menghasilkan para Duta Teknologi yang mampu menyebarkan luaskan manfaat teknologi dan menghasilkan banyak inovasi pembelajaran.

Selain itu, Kihajar STEM diharapkan akan melahirkan generasi Pelajar Pancasila yang berdaya saing global.

Baca Juga: PembaTIK dan Kihajar STEM 2024: Bentuk Inovasi Pembelajaran Digital di Kurikulum Merdeka, Ini Penjelasannya

“Duta Teknologi dan Pelajar Pancasila merupakan aset Indonesia untuk melangkah ke masa depan,” pungkasnya.

Dalam acara Peluncuran PembaTIK dan Kihajar STEM 2024, terdapat sejumlah penerima manfaat dari kedua platform tersebut. Diantaranya adalah Lintang Geni Syithini, siswi SD Unggulan Al-Ya’lu, Malang Jawa Timur, sekaligus peraih Juara Umum Kihajar STEM 2023.

Ia menceritakan proyek yang dikerjakannya dalam Kihajar STEM 2023, bernama Kompor Biomassa Super Hemat Tanpa Asap (Kobdi Permata).

Proyek kami dilatarbelakangi oleh kondisi sekitar sekolah dari sampah hutan bambu yang dihasilkan dari pencegahan polusi suara dan udara, serta penggunaan gas elpiji dalam memasak makanan untuk murid, guru, dan pegawai sekolah.

 

"Dari kedua masalah tersebut, kami membuat proyek dengan mendaur ulang sampah bambu menjadi pelet bahan bakar kompor, dan membuat kompor biomassa tanpa asap,” ungkap Lintang.

Lintang menambahkan, proyek tersebut juga dapat dilakukan oleh masyarakat karena bahan yang digunakan mudah didapatkan dan ekonomis.

“Bahan untuk membuat kompor tersebut mudah didapatkan dan ekonomis, seperti streoform, pipa, dan kaleng bekas, dari bahan tersebut jika ditotal hanya Rp. 125.000. Selain itu, dari daur ulang sampah bambu kami dapat menghemat kurang lebih 90 juta per tahun untuk pembelian gas elpiji,” pungkasnya.

Baca Juga: Kemendikbudristek Kembali Raih WTP dari BPK, Begini Tanggapan Mas Menteri Nadiem Makarim

Selain itu, Nurhamzah, siswa SMA Negeri 6 Padang, dan juga Juara Umum Kihajar STEM 2023, menceritakan proyeknya dalam Kihajar STEM 2023.

Dalam ajang tersebut, ia membuat proyek bernama Teknologi Antisipasi Banjir (Tajir), alat tersebut terdiri dari komponen sensor sebagai pendeteksi dan komponen lainnya yang berfungsi sebagai alat antisipasi banjir.

“Alat yang kami buat ini sudah terintegrasi oleh Internet of Things (IoT) yang dapat dikoneksikan ke smartphone dan menghasilkan notifikasi pemberitahuan jika terjadi banjir. Serta terdapat komponen yang bernama relay yang dapat memutus aliran listrik saat terjadi banjir,” ujar Nurhamzah.

 

Nurhamzah menambahkan, proyek ini dilatarbelakangi oleh pengalamannya di sekolah saat terjadi banjir dan tempat tinggalnya di Kota Padang yang sering dilanda banjir saat musim hujan.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek

Tags

Terkini

Terpopuler