Bahayakah Kalau Masih Menyimpan Dendam? Begini Penuturan Dede Supriatna

- 23 Juni 2024, 20:28 WIB
Dede Supriatna, warga Batununggal Kota Bandung, pensiunan dan alumni pelatihan mubalig di Yayasan Assyakur Lingga Kota Bandung
Dede Supriatna, warga Batununggal Kota Bandung, pensiunan dan alumni pelatihan mubalig di Yayasan Assyakur Lingga Kota Bandung /Istimewa /

JURNAL SOREANG - Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Online (https://kbbi. web.id/) dijelaskan  arti dari kata pendendam adalah orang yang mudah mendendam.

Sedangkan kata dendam sendiri artinya adalah dendam/den·dam/ a berkeinginan keras untuk membalas (kejahatan dan sebagainya).

Menurut Kholis Sosiawanto salah satu penyakit di dalam hati yang sangat berbahaya bagi kehidupan seseorang adalah adanya rasa dendam.

 

Dendam adalah rasa marah dalam diri seseorang yang sangat kuat dan disertai dengan keinginan kuat untuk membalas atau menyakiti orang lain.

Suatu perasaan ingin membalas perbuatan orang yang menyakitinya dengan sesuatu yang sama atau jauh lebih menyakitkan.

Mendendam dan tidak bisa memaafkan orang lain. Sering menganggap bahwa seseorang memiliki makna tersembunyi atau niat buruk saat berkomentar atau menanyakan sesuatu.

Memiliki kecurigaan berulang, umumnya terjadi tanpa ada alasan yang jelas. Orang pendendam cenderung gampang tersinggung.

Baca Juga: Memahami Penyakit Jantung Bawaan dan Penatalaksanaannya Secara Menyeluruh

Dalam menjalani sosmed orang yang baperan cenderung ada sifat pendendam. Ia mudah merasa tidak nyaman dengan suatu situasi dan kondisi. Pada dasarnya ia mudah membenci segala hal dan tidak menerima sesuatu karena hal itu berbeda dengan apa yang diyakininya.

Karena itu Allah SWT sangat membenci orang yang pendendam. Sesuai sabda Rasulullah SAW orang yang paling dibenci Allah SWT adalah orang yang menaruh dendam kesumat (bertengkar)”. (HR Muslim).

Allah SWT tidak menyukai umat-Nya yang menyimpan dendam karena bahaya dendam amatlah luar biasa. Orang pendendam selalu menyimpan keburukan dalam hatinya dan menunjukkan orang tersebut tidak beriman.

 

Selanjutnya pendendam otomatis hubungan persaudaraan dan kasih sayang akan terputus. Dan orang memutus silaturrahmi diancam tidak akan masuk surga sebagaimana sabda Rasulullah SAW dari Jubair bin Muth’im RA

‘Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahmi’. (Muttafaq ‘Alaihi).Orang yang menaruh dendam kepada seseorang, maka dia akan selalu berusaha untuk menghindar bertemu dengannya.

Oleh karena itu Allah SWT telah memberikan jalan terbaik untuk menyelesaikan permusuhan itu melalui firman-Nya dalam QS. Fushshilat ayat 34 : Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Kerugian bagi pendendam lainnya ialah akan mudah timbul iri dengki, dan akhirnya kebaikan-kebaikan yang telah dia amalkan akan hangus terbakar.

Baca Juga: Langkah Untuk Membantu Mengelola Penyakit Jantung Bawaan

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : Artinya: “Jauhilah hasad (dengki), kerana hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah).

Setiap manusia pernah berbuat salah dan menyakiti orang lain, sebaiknya selalu introspeksi diri. Sebab belum tentu kita lebih baik dari orang yang berbuat salah.

Ada kemungkinan juga kita pernah berbuat salah pada orang lain melebihi salah yang dilakukan orang tersebut kepada kita. Rasulullah SAW bersabda “Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih)” (HR Tirmidzi).

 

Orang yang memiliki dendam artinya tidak mawas diri dan selalu menganggap dirinya paling benar. Sikap itu termasuk perbuatan yang sombong dan sombong adalah sikap yang tidak disukai Allah SWT.

Menurut Halodoc,- mengutip jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Journal of Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology, disebutkan kalau menyimpan dendam dapat menempatkan seseorang mengalami serangan jantung dan darah tinggi.

Tidak berhenti di situ, menyimpan dendam dan kemarahan dapat berdampak bagi kesehatan mentalnya.

Berikut beberapa bahayanya:

1. Memicu gangguan kecemasan, pengalaman buruk dari peristiwa perundungan membuat korban menjadi selalu awas. Ada rasa takut kalau kejadian tersebut terulang kembali, sehingga dia selalu bersikap waspada dan cemas. 

Baca Juga: Inilah Beberapa Jenis Penyakit Jantung yang Sering Terjadi, Salah Satunya Adalah Aritmia

2. Mengalami depresi, rasa sakit hati yang tidak tersalurkan dapat membuat seseorang mengalami depresi.Tidak seperti kesedihan biasa, depresi dapat berlanjut selama berminggu-minggu, yang pada akhirnya mengganggu pekerjaan, relasi, dan membuat kamu tidak bisa menikmati hidup. 

3. Gangguan stres pasca trauma, pengalaman buruk yang masih dipendam dan susah dilepaskan dapat memicu gangguan stres pasca trauma.

Gejala-gejala seperti kilas balik pengalaman buruk, tidur tidak lelap, overthinking, tekanan emosional, akan membayangi kehidupan orang dengan gangguan pasca trauma.

4. Mengalami panic disorder, menyimpan dendam juga dapat membuat orang mengalami panic disorder.

 

Biasanya ditandai dengan mengubah rutinitas, menciptakan kebiasaan baru, dan menghindari situasi tertentu yang mungkin mengingatkan akan peristiwa trauma tersebut.Kondisi panic disorder bisa jadi muncul sebagai bentuk coping system perlindungan terhadap pengalaman buruk yang ingin dilupakan. 

5. Menyimpan Dendam Dapat Merusak Sistem Imun, dendam juga bisa merusak sistem kekebalan tubuh. Ini disebabkan karena orang yang punya dendam senantiasa hidup dalam keadaan tegang.

Akibatnya, situasi ini menonaktifkan mekanisme perbaikan tubuh meningkatkan peradangan dan hormon stres kortisol dalam tubuh.

Baca Juga: Waspada! Inilah Hubungan Antara Penyakit Jantung dan Sleep Apnea


Berbeda dengan dendam, sikap memaafkan akan melibatkan sistem saraf parasimpatis, yang membantu sistem kekebalan tubuh berfungsi lebih efisien dan memberi ruang bagi hormon perasaan baik seperti serotonin dan oksitosin.

Otak tidak mengetahui apa yang nyata dan apa yang dibayangkan. Jika Anda mengingat kembali pengalaman yang dialami enam bulan lalu, tubuh akan bereaksi seolah-olah Anda mengalami pengalaman yang sama berulang kali.

Bayangkan jika yang Anda ingat adalah pengalaman buruk, itu berarti Anda membuat tubuh merasakan rasa sakit yang sama.

 

Memaafkan dan move on adalah langkah tepat yang perlu dilakukan ketimbang menyimpan dendam. Sikap memaafkan akan membantu Anda melepas rasa sakit dan emosi negatif. ***


Penulis, Mntan Pekerja Bank BRI, alumni Tahassush Kulliyatil Muballighin Assyakur angkatan 31/2023 dan lulusan Magister Ekonomi Pembangunan FEB UGM

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah