Network
JURNAL SOREANG - Bila kita membuka kembali halaman buku buku sejarah perjalanan hidup nabi Ibrahim, atau kita mendengarkan kisah yang disampaikan para Muballigh, ustadz, kiyai atau para Ulama, nyaris yang dominan adalah narasi tentang kesabaran dan ketabahan Nabi Ibrahim.
Terutama ketika mendapat ujian begitu besar dari Allah swt seperti dibakar oleh raja Namrudz gegara Ibrahim merusak patung patung sesembahan Namrudz dan kaumnya kala itu.
Kemudian dilanjut bagaimana Ibrahim harus meninggalkan Istri dan anaknya ( Siti Hajar dan Ismail) yang baru saja dilahirkan di lembah Bakka ( Makkah) yang tandus tidak ada air tidak ada makanan apalagi obat obatan ( lihat Qs. Ibrohim ayat 37).
Kemudian datang lagi ujian kepada nya agar ia menyembelih putranya ( Ismai ) yang baru menginjak usia remaja. Nabi Ibrahim dengan penuh ketulusan disertai totalitas ketaatan serta kepasrahan kepada Allah melaksanakan semua perintah itu tanpa reserve.
Atas sikapnya yg lurus itulah Ia disebut orang yang hanif ( lihat qs. Ali Imron ayat 67) dan diberi gelar Kholilullah ( kekasih Allah).
Episode episode sejarah perjalanan nabi Ibrahim tadi benar adanya karena dikisahkan di dalam al- Quran seperti dalam beberapa ayat yang disebutkan di atas.
Baca Juga: Besok Idul Adha 2024, Ada berapa Hari Libur? Simak Daftar Tanggal Merahnya!
