Selama Jadi Bupati Bandung, Kang DS Bakal Melanjutkan Program Insentif Guru Ngaji: untuk Indonesia Emas!

- 13 Juni 2024, 11:02 WIB
Kang DS, Bupati Bandung dalam acara Rembug Desa mengungkap akan tetap melanjutkan program Insentif guru ngaji selama jadi bupati
Kang DS, Bupati Bandung dalam acara Rembug Desa mengungkap akan tetap melanjutkan program Insentif guru ngaji selama jadi bupati /

JURNAL SOREANG - Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam acra rutina rembug Desa mengungkap akan melanjutkan program Insentif guru Ngaji hingga menyingung soal Indonesia emas. 

Bersama para asisten, jajaran kepala dinas maupun kepala badan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung melaksanakan tatap muka atau patepang wajah dengan masyarakat melalui kegiatan rutin Rembug Bedas pada Rabu, 12 Juni 2024. 

Acara Rembug Desa yang  dilaksanakan di 3 desa,  Desa Sukamenak Kecamatan Margahayu (Rembug Bedas ke-133) dan Desa Mekar Rahayu Kecamatan Margaasih (Rembug Bedas ke-134), Bupati Bandung juga menggelar rutinan Bunga Desa. 

Baca Juga: Insentif Guru Ngaji hingga Indonesia Emas, Bupati Bandung Dadang Supriatna Bahas 13 Program Prioritas

Dalam acara tersebut, orang nomor 1 di kabupaten Bandung ini, mengungkap mengenai 13 program prioritas. Ia menegaskan selama menjadi bupati akan melanjutkan program Insentif guru ngaji. 

Insentif guru Ngaji tersebut diberikan kepada 17.000 guru ngaji dengan anggaran sebesar Rp109 miliar. 

"Ini anggaran terbesar di Indonesia. Bagi yang belum terakomodir, silahkan untuk didata oleh Pak Kades untuk diusulkan mendapatkan program insentif guru ngaji," ujarnya.

Selain itu, pria yang akrab disapa Kang DS tersebut juga menyampaikan program Besti (Beasiswa Ti Bupati) untuk masyarakat berprestasi yang berasal dari keluarga yang perlu mendapatkan bantuan jika dilihat dari kondisi ekonominya. 

"Tahun 2022 sebanyak 80 orang, tahun 2023 sebanyak 125 orang dan tahun 2024 ini dinaikkan 100 persen untuk 250 orang calon mahasiswa. Tahun depan 2025 untuk 500 calon mahasiswa," tuturnya.

Baca Juga: Kemendikbudristek Lepas Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 dengan Rute Berbeda pada Tahun Ini

Lebih lanjut, dalam penjelasannya, Bupati Bandung mengungkap bahwa program-program tersebut untuk memperisapakan sumber daya manusia guna menghadapi era Indonesia emas mendatang. 

"Kalau tak paham hal ini akan ketinggalan. Karena tantangan masa depan akan semakin berat," katanya.

Pada pelaksanaan Rembug Bedas itu, Bupati Bandung langsung merespon apa yang menjadi aspirasi masyarakat, di antaranya terkait penataan atau pembangunan jalan di desa tersebut.

"Penataan atau pemeliharaan jalan bisa dianggarkan dari APBD Perubahan," harapnya.

Ia pun menjelaskan manfaat program BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Disaat mengalami kecelakaan, untuk biaya perawatan bisa dicover oleh BPJS. Demikian pula disaat meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 42 juta.

"Kalau sudah tiga tahun keanggotaan BPJS-nya, ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 174 juta untuk melanjutkan pendidikan anak-anaknya atau kuliah," katanya.

Selama tiga tahun jadi Bupati, katanya, sudah mengeluarkan 250.000 BPJS Ketenagakerjaan. Penerima manfaat BPJS itu, yakni para guru ngaji, kader PKK, RT, RW, Linmas, perangkat desa, LPMD, BPD dan pihak lainnya.

"87.000 petani juga mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

Tak hanya itu, ia pun mensosialisasikan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan dengan anggaran Rp 70 miliar.

"Anggaran sebesar itu dititipkan di BJB sebesar Rp 20 miliar dan di BPR Kerta Raharja Rp 50 miliar," katanya.

Menurutnya, program ini untuk membantu masyarakat supaya tidak terjerat oleh bank emok. "Bank emok merusak karakter masyarakat," katanya.**

Editor: Nasichatul Ma'Ali


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah