Lebih lanjut, dalam penjelasannya, Bupati Bandung mengungkap bahwa program-program tersebut untuk memperisapakan sumber daya manusia guna menghadapi era Indonesia emas mendatang.
"Kalau tak paham hal ini akan ketinggalan. Karena tantangan masa depan akan semakin berat," katanya.
Pada pelaksanaan Rembug Bedas itu, Bupati Bandung langsung merespon apa yang menjadi aspirasi masyarakat, di antaranya terkait penataan atau pembangunan jalan di desa tersebut.
"Penataan atau pemeliharaan jalan bisa dianggarkan dari APBD Perubahan," harapnya.
Ia pun menjelaskan manfaat program BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Disaat mengalami kecelakaan, untuk biaya perawatan bisa dicover oleh BPJS. Demikian pula disaat meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 42 juta.
"Kalau sudah tiga tahun keanggotaan BPJS-nya, ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 174 juta untuk melanjutkan pendidikan anak-anaknya atau kuliah," katanya.
Selama tiga tahun jadi Bupati, katanya, sudah mengeluarkan 250.000 BPJS Ketenagakerjaan. Penerima manfaat BPJS itu, yakni para guru ngaji, kader PKK, RT, RW, Linmas, perangkat desa, LPMD, BPD dan pihak lainnya.
"87.000 petani juga mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
Tak hanya itu, ia pun mensosialisasikan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan dengan anggaran Rp 70 miliar.
"Anggaran sebesar itu dititipkan di BJB sebesar Rp 20 miliar dan di BPR Kerta Raharja Rp 50 miliar," katanya.