BPJS Kesehatan di Jawa Barat Masih Alami Defisit Sampai Rp7 Triliun, Ini Permasalahan Sebenarnya

13 Juni 2024, 09:53 WIB
Ilustrasi BPJS kesehatan. BPJS Kesehatan di Jawa Barat Masih Alami Defisit Sampai Rp7 Triliun /

JURNAL SOREANG - Deputi Wilayah V BPJS Kesehatan, Siswandi, menyatakan, Jawa Barat mendapatkan alokasi anggaran untuk klaim perawatan fasilitas kesehatan cukup besar sampai Rp29,2 triliun.

Namun, BPJS Kesehatan di Jawa Barat masih mengalami defisit sekitar Rp7 triliun karena penerimaan premi baru Rp22 triliun.

 

"Defisit ini yang harus segera dicarikan solusi agar keberlangsungan pelayanan BPJS Kesehatan bisa terus dilakukan," kata Siswandi dalam media gathering di Ciwidey Valley, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Kamis 13 Juni 2024.

Sedangkan cakupan Universal Health Coverage (UHC) di Jawa Barat mencapai 96 persen.

"Targetnya adanya UHC bisa mencapai 98 persen pada tahun ini. Alhamdulillah masuk beberapa kabupaten yang naik UHC nya yakni Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Bogor," ujarnya.

Baca Juga: Pengaruh Stres dan Kesehatan Mental terhadap Diabetes

Dia berharap agar pemerintah kabupaten dan kota memahami pentingnya cakupan UHC.

"Karena dengan semakin tingginya UHC menunjukkan cakupan jaminan pelayanan kesehatan yang makin baik," katanya dalam acara dihadiri Asisten Deputi SDM UK BPJS Kesehatan, Fitriana Salam, dan para staf BPJS Kesehatan se-Jawa Barat.

Dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat tinggal lima kabupaten yang belum mencapai target UHC nya.

 

Dia berharap agar insan media bisa membantu sosialisasi dan kampanye BPJS Kesehatan ini khususnya dalam pembayaran premi.

Karena peserta mandiri atau Pekerja Bukan Penerima Upah juga banyak yang menunggak pembayaran preminya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler