Hubungan Antara Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi dan Risiko Terkena Stroke

- 13 Juni 2024, 13:00 WIB
Ilustrasi, Hubungan Antara Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi dan Risiko Terkena Stroke/pixabay
Ilustrasi, Hubungan Antara Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi dan Risiko Terkena Stroke/pixabay /

JURNAL SOREANG - Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah faktor risiko utama untuk terjadinya stroke. Hal tersebut karena ketika tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol maka akan dapat merusak pembuluh darah dan arteri di otak, sehingga meningkatkan risiko terjadinya stroke. 

Stroke adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik karena sumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik).

Berikut adalah hubungan antara tekanan darah tinggi dan risiko stroke.

 Baca Juga: Selama Jadi Bupati Bandung, Kang DS Bakal Melanjutkan Program Insentif Guru Ngaji: untuk Indonesia Emas!

  1. Kerusakan Pembuluh Darah

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah, meningkatkan risiko terbentuknya plak aterosklerosis yang dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan stroke.

  1. Peningkatan Risiko Pembekuan Darah

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembekuan darah yang meningkatkan risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah otak dan stroke iskemik.

  1. Aneurisma

Tekanan darah tinggi atau hipertensi juga dapat menyebabkan pelemahan dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko pecahnya aneurisma otak, yang merupakan penyebab umum dari stroke hemoragik.

  1. Kerusakan Jantung

Hipertensi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan meningkatkan risiko terjadinya atrial fibrilasi, yang merupakan faktor risiko lain untuk stroke. 

Oleh karena itu sangat penting untuk bisa mengontrol tekanan darah tinggi dengan cara mengadopsi gaya hidup sehat.

Halaman:

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: CDC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah