JURNAL SOREANG - Obesitas dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi dan kesuburan baik pada pria maupun wanita.
Oleh karena itu mengola berat badan harus dilakukan untuk bisa mencegah diabetes.
Berikut adalah beberapa dampak obesitas terhadap kesehatan reproduksi dan kesuburan.
Baca Juga: MPLS 2024 Jawa Barat Dimulai Kapan? Cek Jadwalnya, Siswa Siswi Kabupaten Bandung Harus Tau!
Pada Wanita
- Gangguan Menstruasi
Obesitas dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi, seperti menstruasi tidak teratur atau tidak terjadi ovulasi.
Hal ini dapat mempengaruhi kesuburan wanita.
- Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Obesitas merupakan faktor risiko utama untuk PCOS, kondisi di mana hormon wanita tidak seimbang dan dapat menyebabkan masalah kesuburan, ovulasi tidak teratur, serta pertumbuhan rambut berlebih.
- Resiko Keguguran
Wanita dengan obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami keguguran, terutama pada trimester pertama kehamilan.
Pada Pria
- Kualitas Sperma
Obesitas dapat mempengaruhi kualitas sperma, termasuk jumlah sperma, motilitas, dan morfologi.
Hal ini dapat mengurangi kesuburan pria dan meningkatkan risiko infertilitas.
Baca Juga: Mengatasi Obesitas pada Remaja: Tantangan dan Solusi yang Harus Dihadapi
- Disfungsi Ereksi
Obesitas juga dapat berkontribusi pada disfungsi ereksi pada pria, yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk mencapai kehamilan.
Dampak Umum
- Respon Hormonal
Obesitas dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi, seperti insulin dan hormon seksual yang dapat mempengaruhi kesuburan baik pada pria maupun wanita.
- Komplikasi Kehamilan
Wanita dengan obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi selama kehamilan, seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, dan persalinan prematur.
Dengan menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan aktivitas fisik teratur, kita dapat mengurangi risiko obesitas dan menjaga kesehatan reproduksi serta kesuburan.***