Inilah Peran Penting Genetika yang Bisa Membuat Seseorang Mengalami Asam Urat

25 Juni 2024, 10:23 WIB
Ilustrasi, Inilah Peran Penting Genetika yang Bisa Membuat Seseorang Mengalami Asam Urat /Pixabay/PublicDomainPictures/

JURNAL SOREANG - Asam urat adalah produk sampingan dari pemecahan zat purin dalam tubuh yang biasanya dikeluarkan melalui ginjal. Namun, ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat atau tidak dapat mengeluarkannya dengan efisien, kadar asam urat dalam darah dapat meningkat, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hiperurisemia.

Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan asam urat, salah satunya adalah faktor genetika.

Faktor genetika memainkan peran penting dalam terjadinya perkembangan asam urat pada seseorang.

Baca Juga: Deretan HP Oppo yang Kebagian Android 15 

Beberapa faktor genetik dapat mempengaruhi risiko seseorang mengalami hiperurisemia dan penyakit asam urat, termasuk:

  1. Mutasi Genetik

Mutasi gen pada gen tertentu, seperti gen yang terlibat dalam metabolisme purin, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hiperurisemia.

  1. Riwayat Keluarga

Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan asam urat maka orang tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi serupa karena faktor genetik yang mungkin diwariskan.

  1. Variasi Genetik

Beberapa variasi genetik telah dikaitkan dengan peningkatan risiko hiperurisemia dan asam urat tinggi.

Baca Juga: Siap-Siap Terpesona! OPPO Sematkan Teknologi AI di Seri Reno dan A untuk Hasil Foto dan Video Luar Biasa!

Sebagai contoh, variasi gen pada gen SLC2A9 dan ABCG2 telah terkait dengan peningkatan risiko hiperurisemia.

Meskipun faktor genetik memainkan peran seseorang terkena asam urat menjadi lebih meningkat, namun faktor gaya hidup seperti pola makan, obesitas, konsumsi alkohol, dan kurangnya aktivitas fisik juga dapat berkontribusi terhadap perkembangan kondisi ini. 

Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan asam urat tinggi, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk strategi pengelolaan yang tepat.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: nih.gov

Tags

Terkini

Terpopuler