JURNAL SOREANG - Hipertensi esensial, atau hipertensi primer, dapat mempengaruhi baik pria maupun wanita, namun ada perbedaan gender yang perlu dipertimbangkan dalam konteks kondisi ini.
Berikut adalah beberapa perbedaan gender yang terkait dengan hipertensi esensial.
- Usia dan Kejadian
Pada umumnya, pria memiliki kecenderungan untuk mengembangkan hipertensi pada usia yang lebih muda dibandingkan wanita.
Baca Juga: Deretan Hewan Yang Masuk Surga, Apakah Kamu Sudah Tahu Semuanya?
Namun, setelah usia menopause, wanita memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hipertensi dibandingkan dengan pria sebaya.
- Pola Gejala
Gejala hipertensi esensial mungkin dapat bervariasi antara pria dan wanita.
Misalnya, wanita cenderung memiliki gejala yang lebih tidak khas seperti kelelahan, sesak napas, atau nyeri dada, sementara pria mungkin lebih cenderung mengalami gejala seperti sakit kepala atau pusing.
- Respon Terhadap Pengobatan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa respons terhadap pengobatan hipertensi dapat berbeda antara pria dan wanita.
Wanita mungkin memiliki respon yang lebih baik terhadap terapi penghambat ACE (Angiotensin-Converting Enzyme) daripada pria.
- Faktor Risiko Tambahan
Wanita hamil atau yang mengalami kehamilan dengan tekanan darah tinggi (preeklampsia) memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hipertensi di kemudian hari.
Faktor risiko hormonal seperti menopause juga dapat mempengaruhi risiko hipertensi pada wanita.
Baca Juga: Memahami Kecenderungan Genetik Terhadap Hipertensi Esensial
- Pengaruh Hormonal
Hormon seperti estrogen dan testosteron dapat memainkan peran dalam regulasi tekanan darah.
Perubahan hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause dapat mempengaruhi tekanan darah pada wanita.
Memahami perbedaan gender dalam konteks hipertensi esensial penting untuk memberikan perawatan yang tepat dan personalisasi bagi setiap individu.***