Dalam kesempatan terpisah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Harya Muldianto, menjelaskan proyek ini melibatkan pembangunan tanggul laut dan dua kolam retensi dengan luas total sekitar 20 hektare untuk mengurangi risiko banjir.
Proyek juga mencakup pembangunan dua rumah pompa.
"Juga ada pembangunan rumah pompa dua unit juga. Rumah pompa masing-masing kapasitas pompanya 3x500 liter per detik. Semua itu kita bangun dalam rangka mengantisipasi risiko banjir rob," jelas Harya.
Harya menambahkan proyek ini juga strategis karena berlokasi di kawasan pemukiman nelayan yang sering terganggu aktivitasnya akibat banjir dan rob.
Proyek ini merupakan langkah besar dalam mengamankan dan mendukung aktivitas nelayan di Tambak Lorok.
"Apabila terjadi rob atau pun banjir, kegiatan nelayan akan terganggu sehingga di daerah Tambak Lorok ini dilakukan penanganan," tandasnya.
Proyek pengendalian banjir dan rob serta penataan kampung nelayan di Tambak Lorok sendiri dilaksanakan dalam dua tahap.