Sederet Praktik Baik Penerima Manfaat PembaTIK dan Kihajar STEM, Berikut Pengalaman yang Diceritakan

- 22 Juni 2024, 08:36 WIB
Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) dan Kita Harus Belajar (Kihajar) STEM kembali diluncurkan Kemendikbudristek pada tahun ini.
Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) dan Kita Harus Belajar (Kihajar) STEM kembali diluncurkan Kemendikbudristek pada tahun ini. /Kemendikbudristek /

Baca Juga: PembaTIK dan Kihajar STEM 2024: Bentuk Inovasi Pembelajaran Digital di Kurikulum Merdeka, Ini Penjelasannya

“Duta Teknologi dan Pelajar Pancasila merupakan aset Indonesia untuk melangkah ke masa depan,” pungkasnya.

Dalam acara Peluncuran PembaTIK dan Kihajar STEM 2024, terdapat sejumlah penerima manfaat dari kedua platform tersebut. Diantaranya adalah Lintang Geni Syithini, siswi SD Unggulan Al-Ya’lu, Malang Jawa Timur, sekaligus peraih Juara Umum Kihajar STEM 2023.

Ia menceritakan proyek yang dikerjakannya dalam Kihajar STEM 2023, bernama Kompor Biomassa Super Hemat Tanpa Asap (Kobdi Permata).

Proyek kami dilatarbelakangi oleh kondisi sekitar sekolah dari sampah hutan bambu yang dihasilkan dari pencegahan polusi suara dan udara, serta penggunaan gas elpiji dalam memasak makanan untuk murid, guru, dan pegawai sekolah.

 

"Dari kedua masalah tersebut, kami membuat proyek dengan mendaur ulang sampah bambu menjadi pelet bahan bakar kompor, dan membuat kompor biomassa tanpa asap,” ungkap Lintang.

Lintang menambahkan, proyek tersebut juga dapat dilakukan oleh masyarakat karena bahan yang digunakan mudah didapatkan dan ekonomis.

“Bahan untuk membuat kompor tersebut mudah didapatkan dan ekonomis, seperti streoform, pipa, dan kaleng bekas, dari bahan tersebut jika ditotal hanya Rp. 125.000. Selain itu, dari daur ulang sampah bambu kami dapat menghemat kurang lebih 90 juta per tahun untuk pembelian gas elpiji,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah