Perbedaan Umum dari Gejala dan Risiko Asam Urat Antara Pria dan Wanita

25 Juni 2024, 22:00 WIB
Ilustrasi, Perbedaan Umum dari Gejala dan Risiko Asam Urat Antara Pria dan Wanita /Pixabay/geralt/

JURNAL SOREANG - Setiap orang baik pria maupun wanita akan bisa terkena asam urat, oleh karena itu sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Perbedaan gejala dan risiko asam urat antara pria dan wanita dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis, hormon, dan gaya hidup. 

Berikut adalah perbedaan umum dalam gejala dan risiko asam urat antara pria dan wanita.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak 2024, PWI Gelar Audensi Bersama KPU Kabupaten Bandung, Ini yang Dibahas 

Gejala Asam Urat

- Pria

Pria cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami serangan asam urat daripada wanita. 

Gejala serangan asam urat pada pria biasanya meliputi nyeri sendi yang parah, pembengkakan, kemerahan, dan kekakuan pada sendi tertentu seperti jari kaki, lutut, atau pergelangan tangan.

- Wanita

Wanita biasanya memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami serangan asam urat dibandingkan pria. 

Gejala serangan asam urat pada wanita seringkali muncul setelah mereka mengalami menopause dan dapat melibatkan sendi-sendi seperti jari kaki, lutut, atau siku.

 Baca Juga: Inilah Pengaruh Dari Konsumsi Alkohol Terhadap Kadar Asam Urat, Salah Satunya Bisa Menyebabkan Dehidrasi

Risiko Asam Urat

- Pria

Pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan hiperurisemia (kadar asam urat tinggi dalam darah) dan penyakit asam urat dibandingkan wanita. 

Faktor-faktor seperti pola makan tinggi purin, konsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko asam urat pada pria.

- Wanita

Meskipun wanita memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami asam urat daripada pria, risiko wanita meningkat setelah menopause. 

Faktor risiko seperti obesitas, diet tinggi purin, dan riwayat keluarga dengan asam urat tinggi juga dapat meningkatkan risiko asam urat pada wanita.

Pengaruh Hormon

- Pria

Hormon testosteron pada pria dapat berkontribusi terhadap produksi asam urat yang lebih tinggi dalam tubuh.

- Wanita

Hormon estrogen pada wanita memiliki efek protektif terhadap asam urat.

Baca Juga: Oppo F27, Hadir dengan Layar AMOLED dan Desain Tipis!

Namun, setelah menopause, penurunan kadar estrogen dapat meningkatkan risiko asam urat pada wanita.

Pengaruh Gaya Hidup

- Pria dan Wanita

Faktor gaya hidup seperti konsumsi alkohol, mengkonsumsi makanan tinggi purin, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko asam urat baik pada pria maupun wanita.

Meskipun terdapat perbedaan gejala dan risiko asam urat antara pria dan wanita, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat, mengelola berat badan, dan mengurangi faktor risiko yang dapat memicu asam urat. 

Konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan pengelolaan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: Cleveland Clinic

Tags

Terkini

Terpopuler