Antisipasi Kekeringan Panjang, Begini Langkah yang Dilakukan Presiden Jokowi Saat Berada di Kabupaten Semarang

- 20 Juni 2024, 20:13 WIB
Presiden Joko Widodo meninjau langsung implementasi pompanisasi di Desa Kalibeji, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu, 19 Juni 2024.
Presiden Joko Widodo meninjau langsung implementasi pompanisasi di Desa Kalibeji, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu, 19 Juni 2024. /Biro pers setpres /

JURNAL SOREANG - Presiden Joko Widodo meninjau langsung implementasi pompanisasi di Desa Kalibeji, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu, 19 Juni 2024.

Hal ini sebagai upaya pemerintah menghadapi potensi kekeringan yang diperkirakan akan berlangsung dari Juli hingga Oktober.

 

Ini dilakukan berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menunjukkan kemungkinan terjadinya gelombang panas dan kekeringan panjang.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden mengungkapkan  pemerintah telah memulai distribusi pompa air ke seluruh provinsi untuk memastikan bahwa produktivitas pertanian tetap stabil.

"Kalau di Jawa Tengah, dari total 4.300 pompa nanti kita harapakan produktivitas kita akan tambah 1,3 juta ton," ujar Presiden.

Baca Juga: Mengisi Malam di Semarang, Jawa Tengah, Presiden Jokowi dan Para Menteri Coba Nikmati Kuliner Mi Pedas Viral

Jokowi menargetkan peningkatan total produksi padi di Jawa Tengah dari 8,9 juta ton menjadi sekitar 10,2 juta ton.

Proyek nasional ini tidak hanya terbatas pada satu daerah tetapi mencakup distribusi puluhan ribu pompa air ke seluruh Indonesia.

Untuk tahun 2024, pemerintah menyalurkan 25 ribu pompa dan akan ditargetkan meningkat hingga 75 ribu pompa ke depannya.

 

"Ada yang 8 PK ada yang 18 PK ya pompanya kecil-kecil tapi ini akan meningkatkan produktivitas," tambah Presiden.

Diharapkan, pompanisasi ini akan memungkinkan lahan pertanian untuk mengairi area yang lebih luas, memungkinkan panen dua hingga tiga kali per tahun, dari yang sebelumnya hanya satu atau dua kali.

Langkah ini dianggap kritikal untuk menjaga kestabilan stok pangan dan mengendalikan harga sembako di tengah kondisi global yang tidak menentu.

Presiden Jokowi pun menegaskan pentingnya persiapan dan tindakan preventif untuk menghadapi perubahan iklim yang ekstrem.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Proyek Pengendalian Banjir Rob di Tambak Lorok Semarang, Begini Kondisinya Sekarang

"Semua negara sekarang ini produksinya turun karena gelombang panas, karena kekeringan panjang, karena El Nino, itu yang ingin kita antisipasi," ucap Presiden.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan tersebut yakni Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, serta Bupati Semarang Ngesti Nugraha.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini