Sepekan 1 Buku, Tantangan Perpustakaan Nasional Bagi Pelajar Sekolah Menengah dalam Gerakan Indonesia Membaca

- 26 Juni 2024, 18:02 WIB
Sepekan 1 Buku, Tantangan Perpustakaan Nasional Bagi Pelajar Sekolah Menengah dalam Program Indonesia Membaca
Sepekan 1 Buku, Tantangan Perpustakaan Nasional Bagi Pelajar Sekolah Menengah dalam Program Indonesia Membaca /

JURNAL SOREANG - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) membidik siswa-siswi sekolah menengah (SMP/SMA) atau sederajat sebagai target program Gerakan Indonesia Membaca. Para siswa ditantang untuk membaca minimal satu buku dalam kampanye Sepekan 1 Buku agar mereka siswa kelas terbiasa membaca. Selain itu, mereka juga diajak untuk meramaikan lomba resensi melalui kanal resmi yang disediakan Perpusnas.

“Sepekan 1 Buku adalah inisiatif Perpustakaan Nasional yang bersinergi dengan Program Gerakan Literasi Sekolah. Karena kami ingin melihat kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, dan mengevaluasi isi bacaan serta mendorong kreativitas mereka mengemas ulang informasi dari bahan bacaan yang telah dibaca,” ujar Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Nurhadisaputra di hadapan ratusan siswa-siswi kelas menengah di Bandung, Selasa, 25 Juni 2024.

Di tahap pembiasaan ini, para siswa diminta melakukan aktivitas membaca secara rutin dan menyenangkan selama 15 menit. Siswa diperkenankan memilih genre buku yang disenanginya. Setelah buku selesai dibaca, mereka mengirimkan resensinya (tulisan/video) untuk kemudian diunggahnya melalui media sosial dan website resmi Gerakan Indonesia Membaca.

Baca Juga: Herbal dan Rempah yang bisa Membantu untuk Mengelola Gejala Asam Urat, Salah Satunya Jahe

Pustakawan Ilsa Nurul Oktaviani menyampaikan setidaknya ada empat tahapan dalam tantangan Sepekan 1 Buku. Pertama, siswa diminta membuat akun resmi pada website resmi Gerakan Indonesia Membaca Perpusnas. Berikutnya, mereka memilih buku untuk dibacanya. Buku yang dipilih (cetak/digital) berasal dari perpustakaan sekolah, perpustakaan umum, iPusnas, ataupun buku bermutu keluaran Kemendikbudristek.

Setelah buku diperoleh, siswa boleh membacanya di sekolah maupun di rumah selama 15 menit. Pada tahap ini siswa juga diminta membuat jurnal harian membaca sebagai dasar pembuatan karya resensi.
“Di akhir tahapan, siswa membuat karya resensi dalam bentuk tulisan atau video dan mengunggahnya pada website Gerakan Indonesia Membaca dengan mencantumkan lampiran jurnal membaca,” jelas Ilsa.

Keterlibatan guru dan pustakawan sekolah sebagai Tim Fasilitator Sekolah amat penting. Mereka dapat membantu memotivasi dan memonitoring keterlibatan siswa dalam tantangan Sepekan 1 Buku.

Nurhadi berharap tantangan Sepekan 1 Buku mampu menciptakan tren, pengalaman membaca, dan komunitas baru sehingga bisa saling berbagi bahan bacaan yang lebih seru dan menyenangkan.***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini