SEAMEO CECCEP Selenggarakan Pelatihan OHN Di Brunei Darussalam, Apa Itu OHN yang Sangat Penting?

30 Juni 2024, 16:35 WIB
Kemendikbudristek dan Kementerian Pendidikan Brunei Darussalam menyelenggarakan program pelatihan bertajuk "Our Happy Neighbourhood" (OHN) di Brunei Darussalam pada 10-14 Juni 2024. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG - The Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemendikbudristek dan Kementerian Pendidikan Brunei Darussalam menyelenggarakan program pelatihan bertajuk "Our Happy Neighbourhood" (OHN) di Brunei Darussalam pada 10-14 Juni 2024.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru dalam mendukung pendidikan anak usia dini melalui pendekatan holistik dan integratif. Pelatihan ini dihadiri oleh guru dan kepala sekolah dari berbagai daerah di Brunei Darussalam.

 

Direktur SEAMEO CECCEP, Vina Adriany, menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Brunei Darussalam atas dukungan dan keramahtamahan yang diberikan selama kegiatan berlangsung.

"Brunei Darussalam menunjukkan komitmennya untuk mendukung pendidikan anak usia dini yang berkualitas. Kami sangat menghargai kesempatan untuk belajar dan berbagi pengalaman di negara yang indah ini. Kami menantikan dampak positif yang akan dihasilkan," tutur Vina seraya berterima kasih atas kerja sama seluruh pihak yang menyukseskan kegiatan ini.

OHN merupakan modul yang dikembangkan oleh SEAMEO CECCEP berdasarkan perspektif anak usia dini, dengan pendekatan holistik dan integratif.

Baca Juga: Beginilah Hasil Hebat Saat YKBM, ISBI Bandung, LPDP dan Kemendikbudristek Berkolaborasi

Modul ini menekankan pentingnya kolaborasi dalam menyediakan pendidikan anak usia dini yang berkualitas. Dengan memperkenalkan modul ini, SEAMEO CECCEP berharap dapat menyediakan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

“SEAMEO CECCEP percaya bahwa anak-anak adalah individu yang memiliki kemampuan dan kemandirian. Penting bagi kami untuk menghargai dan mengakui suara mereka. Modul kami juga mengadopsi pendekatan holistik dan integratif, yang berarti bahwa memberikan PAUD berkualitas tinggi membutuhkan upaya kolaboratif,” tuturnya.

Direktur Pendidikan Anak Usia Dini,Kemendikbudristek RI, Komalasari, menekankan  anak-anak adalah aset yang paling berharga untuk masa depan. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab semua terkait untuk menyediakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak secara optimal.

 

Pelatihan ini merupakan langkah konkret untuk mencapai tujuan tersebut, dan Komalasari percaya bahwa dengan dukungan SEAMEO CECCEP dan upaya kolektif semua pihak, dapat tercapai hasil positif yang berdampak signifikan.

"Saya berharap para peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, berpartisipasi aktif, dan berbagi pengalaman. Semoga ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini dapat diterapkan di lingkungan masing-masing, demi kemajuan pendidikan anak usia dini di Brunei Darussalam dan kawasan Asia Tenggara," tambahnya.

Direktur Sekolah di Kementerian Pendidikan Brunei Darussalam, Marina Chek, dalam sambutannya menyoroti pentingnya mempromosikan kegiatan untuk anak usia dini dan menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif untuk mencegah perundungan.

Baca Juga: Pendidikan di era Nadiem Makarim Sungguh Memprihatikan, Ini Dua Faktanya Menurut Ketua Pergunu Jabar

"Semua modul ini sangat berarti untuk meningkatkan pengetahuan dan kesejahteraan anak-anak. Program OHN dapat memberikan dampak positif melalui pendekatan yang inovatif dan berbasis proyek, sehingga dapat membekali pendidikan anak usia dini dalam berbagai situasi," ujarnya.

Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek RI, SEAMEO CECCEP, dan Kementerian Pendidikan Brunei.

Landasan untuk pelatihan ini telah didiskusikan sejak dua tahun lalu di Bandung pada saat pertemuan SEAMEO CECCEP 2022 Governing Board, dan kini diskusi tersebut telah diwujudkan dalam sebuah program yang bermakna.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek

Tags

Terkini

Terpopuler