Pendidikan di era Nadiem Makarim Sungguh Memprihatikan, Ini Dua Faktanya Menurut Ketua Pergunu Jabar

29 Juni 2024, 20:05 WIB
KETUA Pergunu Jabar, Saepuloh.* /Dok.Pribadi/

JURNAL SOREANG- Dunia pendidikan di era kepemimpinan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim sungguh memprihatinkan.

Kondisi ini harus menjadi perhatian besar bagi Presiden Jokowi di akhir masa kepemimpinannya maupun Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Hal itu dikatakan Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jabar, Dr. H. Saepuloh, Sabtu 29 Juni 2024.

 

Lebih jauh Saepuloh memaparkan data otentik yang dikeluarkan dari Bada Pusat Statistik (BPS) bahwa guru menjadi korban terbesar dalam pinjaman online atau pinjol.

"Kondisi ini sangat memprihatinkan karena sebagian besar atau sekitar 42 persen guru menjadi korban Pinjaman online ilegal," kata Saepuloh yang aktif juga menyekolahkan para guru agar dapat gelar S1 maupun S2.

Fakta Kedua yang juga sangat memprihatikan adalah kondisi pelajar dan mahasiswa yang menjadi korban judi online atau judol.

Baca Juga: Judi Online Makin Meresahkan Pemerintah dan Masyarakat, Begini Ajakan Presiden Jokowi

"Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Menko Polhukam bahwa sebaran pemain judi online pelajar antara usia antara 10 sampai 20 tahun sebanyak 11 persen atau kurang lebih 440.000 orang," ucap mantan Ketua UPZ Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.

Bahkan, fakta lebih memprihatinkan diungkap Saepuloh yakni guru juga menjadi korban judi online selain pinjaman online.

"Judi online juga sudah menggerus guru bahkan fasilitas sekolah pun menjadi korban. Salah satunya guru PNS di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, yang melakukan mencuri puluhan komputer di ruangan laboratorium sekolahnya yang hasil penjualan komputer dipakai judi online," ujarnya.

 

Melihat fenomena yang sungguh memprihatinkan itu, Saepuloh meminta agar Mas Nadiem Makarim dievaluasi oleh pimpinannya dalam hal ini presiden.

"Minimal presiden harus tegas dan memerintahkan agar Mas Nadiem segera melakukan langkah konkret untuk menyelesaikan permasalahan tersebut di atas," katanya tegas.

Jika guru, pelajar maupun mahasiswa sudah menjadi korban pinjaman online apalagi judi online, maka bagaimana nasib bangsa Indonesia ke depan.

Baca Juga: Meski Jumlah Guru Besar Hanya 2.6 Persen, tapi Minta Stop Beri Gelar Profesor Lewat Jalan Pintas

"Kita minta agar pemerintah pusat dan daerah melakukan kerja konkrit untuk menyelesaikan bagaimana supaya guru dan pelajar serta mahasiswa bisa terhindar dari jeratan pinjaman online dan judi online," katanya.

Pergunu Jawa Barat berharap pemerintah ke depan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Mas Gibran melakukan langkah kongkrit.

Yakni, dengan upaya sungguh-sungguh mengembalikan pendidikan baik pendidikan umum maupun keagamaan berbasis kearifan lokal.

 

"Pendidikan harus melahirkan SDM yang memahami teknologi digital, tetapi nilai-nilai kearifan lokal sebagai nilai luhur bangsa kita harus tetap ditanamkan kepada generasi penerus bangsa kita, dalam hal ini pelajar dan mahasiswa," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler