Indonesia Ikut Korea E-Learning Improvement Cooperation (KLIC) LEADer Program, Ini Penjelasan Programnya

17 Juni 2024, 20:39 WIB
Ikustrai Korea Selatan. Kementerian Pendidikan Korea dan Institute of APEC Collaborative Education (IACE) menyelenggarakan Korea E-Learning Improvement Cooperation (KLIC) LEADer Program pada tanggal 3 s.d. 7 Juni 2024 di Yongsan Seoul, Korea Selatan. /Unsplash/Daniel Bernard

JURNAL SOREANG - Kementerian Pendidikan Korea dan Institute of APEC Collaborative Education (IACE) menyelenggarakan Korea E-Learning Improvement Cooperation (KLIC) LEADer Program pada tanggal 3 s.d. 7 Juni 2024 di Yongsan Seoul, Korea Selatan.

Kegiatan ini merupakan kegiatan berkelanjutan yang telah diikuti oleh tujuh orang guru SMA dan SMK sejak tahun 2021.

Pada saat pembukaan program, Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Putra Asga, menyampaikan,   apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Korea melalui Perwakilan Kementerian Pendidikan Korea, IACE, dan Pemerintah Gangwon atas pelaksanaan kerja sama KLIC dari tahun 2021 hingga 2024.

 

"Program ini mendukung implementasi kebijakan Merdeka Belajar, khususnya untuk literasi digital dan teknologi pendidikan dalam hal pengajaran dan pembelajaran,” ujarnya belum lama ini.

Para guru dan pemangku kebijakan pendidikan dari beberapa negara yang melakukan kerja sama KLIC, yaitu Bangladesh, Bhutan, Indonesia, Filipina, Etiopia dan Uganda ikut menghadiri program ini. KLIC LEADer Program memiliki dua tujuan.

Pertama, membina pemimpin pembelajaran agar dapat memfasilitasi transformasi penggunaan ICT dalam pembelajaran.

Kedua, memberikan penguatan sistem pembelajaran kolektif dengan saling berbagi melalui platform untuk menghadapi tantangan pendidikan masa kini dan masa yang akan datang.

Baca Juga: Indonesia Melalui LPDP dan NTU Singapura Tingkatkan Kerja Sama, Begini Program yang Digelar

Peserta yang telah mengikuti program ini akan diberdayakan untuk membentuk Komunitas Pembelajaran Profesional (PLC) dan berperan sebagai pemimpin di dalamnya, seperti melatih guru profesional lainnya dan berkontribusi dalam inovasi pendidikan.

Kerja sama KLIC antara Kemendikbudristek dan Pemerintah Korea telah dilakukan sejak ditandatanganinya nota kesepahaman yang berisi kerja sama bidang Informasi Pendidikan (Education Informatization) pada bulan Desember 2020.

Kerja sama ini meliputi pelatihan bagi guru-guru bidang Informasi Pendidikan dan hibah barang Teknologi Informasi (TI) untuk mendukung pembelajaran di sekolah tempat para guru tersebut mengajar.

 

Para guru diberikan pelatihan pendidikan terkait Informasi Pendidikan, yaitu literasi digital, digital system, Basic Artificial Intelligence (AI), EduTech, Scratch, Play Entry, dan Big Data.

Program ini telah diselenggarakan secara berturut-turut setiap tahunnya dan diikuti oleh 37 guru sekolah menengah pertama, sekolah menengan atas, dan menengah kejuruan.

Sedangkan kerja sama hibah barang TIK dilakukan pada tahun 2023 dan 2024 ke 37 sekolah yang terdiri atas Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Baca Juga: Ditjen Pendidikan Vokasi: FKS Group Sepakati 8 Poin Kerja Sama untuk Dongkrak Relevansi Lulusan SMK, Apa Saja?

Tidak hanya itu, materi pelatihan bidang Informasi Pendidikan telah disebarkan melalui seminar web, sosial media, dan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang mengimbas pada guru-guru di seluruh Indonesia sehingga mereka dapat memberikan pembelajaran kepada siswa dengan metode yang inovatif.

Pemerintah Indonesia di KLIC memberikan dukungan pelatihan bagi guru-guru yang telah mengikuti program pelatihan KLIC selama 3 tahun sejak tahun 2021 hingga 2023 sebagai bentuk komitmen mereka.

Pada tahun 2024, Kementerian Pendidikan Korea juga telah meluncurkan kursus lanjutan dengan model pendidikan Training of Trainer/TOT (Pelatihan bagi Pelatih) dan Professional Learning Community/PLC (Komunitas Pembelajaran Profesional).***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler