Network
JURNAL SOREANG - Sebentar lagi Idul Adha 2024 akan segera tiba, kurang dari hitungan 1 bulan hari besar umat Islam tersebut akan dirayakan oleh Muslim di seluruh dunia.
Menjelang Idul Adha 2024, sejumlah amalan dianjurkan untuk dilaksanakan. Sebab di sepluh hari pertama Bulan Dzulhijah menjadi waktu utama dalam melaksanakan amalan dan ibadah.
Bukan hanya itu saja, usai Idul Adha 2024 juga dijadwalkan puasa Ayyamul Bidh Bulan Dzulhijah yang bertepatan dengan Bulan Juni. Dimana ibadah ini adalah amalan puasa yang dijadwalkan setiap bulan dalam penanggalan Hijriyah.
Baca Juga: Referensi PPDB 2024 Kabupaten Bandung, Ini Dia Daftar SDN di Kecamatan Arjasari, Cek di Sini
Di Bulan Juni mendatang, puasa Ayyamul Bidh hanya ada 2 hari. Berbeda dengan puasa Ayyamul Bidh di bulan sebelumnya yang dijadwalkan 3 hari.
Anjuran dan Keutamaan Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh dijadwalkan setiap bulan tepatnya di tanggal 13, 14, dan 15 dalam hitungan kalender Hijriyah. Sebagaimana namanya, puasa ini dilaksanakan di hari yang malamnya cerah (sebab bulan purnama).
Waktu puasa Ayyamul Bidh dijelaskan dalam hadis berikut ini:
Diriwayatakan dari Qatdah bin Milhan, ia berkata, Rasullah SAW memerintahakan kami untuk berpuasa di hari hari yang malamnya cerah yaitu tanggal 13, 14, dan 15.
Dalam Hadis riwayat Abi Hurairah disebutkan mengenai keutamaan Ayyamul Bidh:
Baca Juga: PPDB 2024 SD Kabupaten Bandung Resmi Dimulai, Sudah Tahu Cara Daftarnya? Cek di Sini
"Dari Abu Hurairah, Nabi MUhammad SAw Bersabda: "Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut sama seperti puasa sepanjang tahun". HR Ibnu Majag dan Tirmidzi.
Puasa Ayyamul Bidh 2 Hari
Pada bulan-bulan Hirjiyah, sebagaimana dijelaskan sebelumnya puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan selama 3 hari, setiap tanggal 13, 14, dan 15.
Khusus untuk Bulan Dzulhijah, puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan hanya 2 hari saja. Hal ini disebabkan tanggal 13 Dzulhijah merupakan Hari Tasyrik yang diharamkan untuk melaksanakan ibadah puasa.
Jadi puasa Ayyamul Bidh Bulan Juni 2024 dilaksanakn di tanggal 14 dan 15 dalam Bulan Dzulhijah. Tanggal tersebut bertepatan dengan 21 dan 22 Juni 2024.
Dalam Musnad Ahmad disebutkan hadis mengenai hari tasyrik sebagai hari makan dan minum:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حُذَافَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهُ أَنْ يُنَادِيَ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
Artinya: Dari Abdullah bin Hudzafah sesungguhnya Nabi Muhammad menyuruhnya untuk mengumumkan di Hari Tasyrik bahwa hari-hari itu merupakan hari makan minum. (HR. Ahmad).
Dalam Shahih Bukrari juga menyebutkan hadis mengenai hari tasyrik sebagai hari yang tidak boleh untuk berpuasa.
Diriwayatkan dari Aisyah dan dari Salim dari Ibn Umar, keduanya berkata, tidak diberi keringanan di hari tasyriq untuk berpuasa kecuali jika tidak didapati hewan sembelihan (hadyu). (HR. BUkhari 1859)
***
