JURNAL SOREANG - Bertepatan dengan Hari Senin, puasa Dzulhijah hari ketiga akan dilaksanakan. Puasa Dzulhijah adalah puasa di bulan mulia dzulhijah yang pelaksanaannya menjelang Idul Adha 2024.
Apakah bisa menggabungkan dua puasa tersebut, puasa Hari Senin dan puasa Dzulhijah? Dimana keduanya merupakan puasa sunah sebagaimana ditetapkan syara.
Sebelum melanjutkan ke dalam pembahasan penggabungan 2 puasa sunah sekaligus, simak terlebih dahulu mengenai amalan dan puasa di Bulan Dzulhijah.
Bulan Dzulhijah adalah salah satu bulan mulia, dimana dalam hadis Nabi dijelaskan keistimewaan 10 hari pertama bulan tersebut. dalam kurun waktu ini dianjurkan memperbanyak amalan dan ibadah.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر
“Rasulullah SAW bersabda, ‘Tiada ada hari lain yang disukai Allah swt untuk diisi dengan ibadah sebagaimana (kesukaan-Nya pada) sepuluh hari ini,’” (HR At-Tirmidzi).
Bolehkan keduanya digabung?
Mengenai dua puasa tersebut, Syeikh Abu Bakar Syatta, mengutip pendapat Al Barizi dalam KItab Ianatutahlibin menjelaskan bahw adiperbolehkan menggabung 2 puasa sunah.
ومن ثم أفتى البارزي بأنه لو صام فيه قضاء أو نحوه حصلا نواه معه أو لا وذكر غيره أن مثل ذلك ما لو اتفق في يوم راتبان كعرفة ويوم الخميس انتهى
"Syeikh Al-Barizi berfatwa apabila berpuasa qadha atau lainnya di hari-hari yang dianjurkan berpuasa, maka bisa mendapatkan pahala keduanya, baik disertai menyebutkan niat (puasa sunah) ataupun tidak. Ulama lain menyebutkan, apabilan seseorang bertepatan dalam satu hari puasa rutin, seperti puas Arafah di hari Kamis."
Jadi pelaksanaan dua puasa tersebut bisa digabung atau dilaksanakan dalam satu hari sebagaimana penjelasan di atas bisa melafalkan 2 niat atau bahkan salah satu saja.
Inilah niat puasa Dzulhijah:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaytu shauma syahri dzilhijah sunnatallillahi Ta'ala.
Artinya: Saya beniat puasa sunah Bulan Dzulhijah karena Allah SWT.
Untuk puasa Hari Senin, berikut niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaytu shauma yaumil itsnayni lillahi ta'ala.
***